Bacaan Sholat Lengkap, Rukun dan Syarat Sholat, Hikmah Sholat, Bacaan Dzikir dan Bacaan Doa

Tata Cara Shalat Jama’ dan Qashar Bagi Pemudik (Musafir)


Shalat adalah merupakan tiang agama dalam agama Islam. Shalat sudah ditentukan Allah Swt. waktu pelaksanaannya begitu juga rakaatnya. Mulai dari subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan Isya. Dalam waktu-waktu tertentu shalat lima waktu ini boleh kita kerjakan di luar waktu yang sudah ditentukan, kecuali shalat Subuh. Waktu yang di berikan keringan tersebut adalah waktu musyafir.
Bagi musyafir yang sesuai dengan ketentuan atau syaratnya, diperbolehkan melaksanakannya walaupun tidak sesuai waktu dan rakaat yang sudah ditentukan. Para musyafir yang khawatir ditengah perjalanan tidak bisa melakukan shalat sebagaimana mestinya, misalnya mungkin masih di dalam kenderaan yang mungkin sukar mengerjakan shalat, maka lebih utama baginya ialah mengerjakan jama’ dan qashar.

Jama’.
Jama’ shalat adalah mengabungkan antara dua shalat (Dhuhur dan Ashar atau Maghrib dan ‘Isya’) dan dikerjakan dalam waktu salah satunya. Boleh seseorang melakukan jama’ taqdim dan jama’ta’khir.


Jama’ taqdim adalah menggabungkan dua shalat dan dikerjakan dalam waktu shalat pertama, yaitu; Dhuhur dan Ashar dikerjakan dalam waktu Dhuhur, Maghrib dan ‘Isya’ dikerjakan dalam waktu Maghrib. Jama’ taqdim harus dilakukan secara berurutan sebagaimana urutan shalat dan tidak boleh terbalik.

Adapun jama’ ta’khir adalah menggabungkan dua shalat dan dikerjakan dalam waktu shalat kedua, yaitu; Dhuhur dan Ashar dikerjakan dalam waktu Ashar, Maghrib dan ‘Isya’dikerjakan dalam waktu, Isya’, Jama’ ta’khir boleh dilakukan secara berurutan dan boleh pula tidak berurutan akan tetapi yang afdhal adalah dilakukan secara berurutan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.

Menjama’ shalat boleh dilakukan oleh siapa saja yang memerlukannya – baik musafir atau bukan- dan tidak boleh dilakukan terus menerus tanpa udzur, jadi dilakukan ketika diperlukan saja.

Syarat Jama’ Taqdim.

1. Dikerjakan dengan tertib, yaitu dengan shalat yang pertama, misalnya Zhuhur dulu baru Ashar. Dan Maghrib dulu kemudian Isya.
2. Niat jama dilakukan pada shalat pertama.
3. Berurutan antara keduanya. Tidak boleh diselingi dengan shalat sunnat atau yang lainnya.

Syarat Jama’ Ta’khir.

1. Niat Jama’ ta’khir dilakukan pada shalat yang pertama.
2. Masih dalam perjalanan tempat datangnya waktu yang kedua.

Qashar.

Qashar adalah meringkas shalat empat rakaat (Dhuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua rakaat.
Dasar mengqashar shalat adalah Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijma’ (kesepakatan para ulama).
Allah Swt berfirman,


“Artinya : Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar salatmu, jika kamu takut di serang orang-orang kafir” (QS. An-Nisaa’: 101)

Dari Ya’la bin Umayyah bahwasanya dia bertanya kepada Umar ibnul Kaththab ra tentang ayat ini seraya berkata: “Jika kamu takut di serang orang-orang kafir”, padahal manusia telah aman ?!. Sahabat Umar ra menjawab: Aku sempat heran seperti keherananmu itu lalu akupun bertanya kepada Rasulullah Saw tentang hal itu dan beliau menjawab:(Qashar itu) adalah sedekah dari Allah kepadamu, maka terimahlah sedekah Allah tersebut.” (HR. Muslim, Abu Dawud)

“Dari Ibnu Abbas ra berkata: Allah menentukan shalat melalui lisan Nabimu Saw empat raka’at apabila hadhar (mukim) dan dua raka’at apabila safar.” (HR. Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud)


Syarat Sah Shalat Qashar.

Orang-orang yang boleh mengqasahar shalatnya apabila :

1. Jarak perjalanan sekurang-kurangnya dua hari perjalanan kaki, atau dua marhalah (sama dengan 16 farsah). Menurut Syekh Abdur Rahman Al-Jazairi 16 farsah = 80. 640 Km. Dibulatkan 81 Km. Sedangkan menurut KH. Ma’shum bin ali Jombang, 16 farsah 89.992, dibulatkan 90 Km.
2. Bepergian bukan untuk maksiat.
3. Shalat yang boleh di qashar hanya shalat yang empat rakaat dan bukan shalat qadha. Shalat yang empat rakaat yaitu, shalat Zhuhur, Ashar, dan Isya.
4. Niat mengqashar pada waktu takbiratul ihram.
5. Tidak makmum kepada orang shalat yang bukan musyafir.

Jama’ dan Qashar.
Bagi musyafir yang telah memenuhi syarat-syarat yang diatas, boleh mengerjakan shalat jama’ dan qashar sekaligus, yaitu mengumpulkan shalat dan memendekkannya atau meringkasnya.

Cara Melaksanakannya.
1. Jama’ Taqdim.

Jika hendak mengerjakan Dzuhur dan Ashar, lebih dahulu mengerjakan shalat Dzuhur 4 rakaat seperti biasa sampai salam, terus berdiri lagi untuk mengerjakan shalat Ashar 4 rakaat. Demikian pula maghrib dan Isya. Terlebih dahulu mengerjakan shalat maghrib 3 rakaat seperti biasa sampai salam langsung mengerjakan shalat Isya 4 rakaat.

2. Jama’ Ta’khir.
Cara mengerjakan jama’ ta’khir tidak berbeda dengan jama’ taqdim, kecuali waktunya. Contoh shalat Ashar dikerjakan lebih dahulu 4 rakaat baru dilanjutkan langsung shalat Dzuhur 4 rakaat. Begitu juga dengan Isya dan Maghrib. Terlebih dahulu mengerjakan shalat Isya terlebih dahulu baru shalat Maghrib 3 rakaat.

3. Jama’ dan Qashar Sekaligus.

Cara mengerjakannya jama’ qashar tidaklah berbeda dengan jama’ takdim dan jama’ ta’khir, kecuali berbeda rakaatnya. Yaitu pada shalat qashar dikerjakan 2 rakaat apabila shalat normalnya 4 rakaat, contoh shalat Dzuhur, Ashar dan Isya. Sedangkan shalat maghrib tetap 3 rakaat.

0 Komentar untuk "Tata Cara Shalat Jama’ dan Qashar Bagi Pemudik (Musafir)"

Back To Top